Rabu, 13 November 2013

paradigma sehat


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang
Sejalan dengan pemahaman dan pengetahuan kita, konsep sehat dalam upaya penanganan kesehatan penduduk sudah mengalami banyak perubahan. Banyak negara berkembang termasuk Indonesia, sampai saat ini melakukan penanganan kesehatan masih berupa program-program konvensional yang masih menekankan pada pengembangan rumah sakit-rumah sakit, penanganan penyakit secara individual, spesialis, terutama penanganan peristiwa sakit secara episodik.
Program kesehatan jangka panjang tidak menguntungkan karena akan berkumpul di tempat yang banyak uang yaitu kota-kota besar, dan dari segi ekonomi, upaya kesehatan yang berorientasi kuratif bersifat konsumtif serta  tidak produktif.
Faktor yang mendorong perlu adanya paradigma sehat :
a.       Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif.
b.      Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan unsur sehat produktif sosial ekonomis.
c.       Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degenerative
d.      Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penangan khusus
e.       Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk.

B.     Tujuan
Untuk mengetahui definisi “Paradigma Sehat Menurut BPJS”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Paradigma
Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi, serta memilih tindakan atas fenomena yang ada. Paradigma merupakan suatu diagram atau kerangka berfikir yang menjelaskan suatu fenomena. Mengandung berbagai konsep yang terkait dengan fokus keilmuannya.
(Konsep Dasar Keperawatan. Oleh Ns. Asmadi, S.Kep )
Beberapa pengertian dari Paradigma :
1.      Paradigma adalah hubungan teori-teori yangmembentuk susunan yang mengukur teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu diselidiki. ( Depkes RI, 1980 )
2.      Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan. ( Fegurson )
3.      Menurut Thomas Kuhn (1979) paradigma sebagai model, pola atau pandangan dunia yang dilandasi pada dua karakteristik yaitu penampilan dari kelompok yang menunjukkan keberadaannya terhadap sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk penyelesaian masalah dalam kelompoknya.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Paradigma Kesehatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam bidang kesehatan.

B.     Definisi Sehat
Menurut WHO (World Heath Organisatin) definisi sehat merupakan suatu keadaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
“ Health is a state of complete physical, mental, and social well – being and not merely the absence of diseases or infirmity “
Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:
1.      Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
2.      Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.

Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:
a.       Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
b.      Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
c.       Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

3.      Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.

4.      Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.

C.    Definisi BPJS
BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Nasional ) adalah :
( menurut UU No. 40 Tahun 2004 ) tentang sistem jaminan sosial Nasional, Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

D.    Paradigma sehat dalam BPJS
Paradigma sehat menurut BPJS merupakan cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik. Cara pandang ini menekankan pada melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor. Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Dengan diterapkannya paradigma ini, diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

BAB III
PENUTUP
Paradigma sehat menurut BPJS adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.
Dasar Pemikiran Paradigma Hidup sehat adalah hak asasi manusia, artinya sehat merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam diri manusia yang perlu dipertahankan dan dipelihara. Sehat merupakan suatu investasi untuk kehidupan yang produktif. Sehat bukanlah hal yang konsumtif, melainkan prasyarat agar hidup kita menjadi berarti, sejahtera dan bahagia.
Faktor yang mendorong perlu adanya paradigma sehat :
a.       Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif.
b.      Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan unsur sehat produktif sosial ekonomis.
c.       Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degenerative
d.      Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penangan khusus
e.       Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar