BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan
dengan pemahaman dan pengetahuan kita, konsep sehat dalam upaya penanganan
kesehatan penduduk sudah mengalami banyak perubahan. Banyak negara berkembang
termasuk Indonesia, sampai saat ini melakukan penanganan kesehatan masih berupa
program-program konvensional yang masih menekankan pada pengembangan rumah
sakit-rumah sakit, penanganan penyakit secara individual, spesialis, terutama
penanganan peristiwa sakit secara episodik.
Program
kesehatan jangka panjang tidak menguntungkan karena akan berkumpul di tempat
yang banyak uang yaitu kota-kota besar, dan dari segi ekonomi, upaya kesehatan
yang berorientasi kuratif bersifat konsumtif serta tidak produktif.
Faktor yang mendorong perlu adanya paradigma sehat :
a. Pelayanan
kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif.
b. Konsep
sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan unsur sehat
produktif sosial ekonomis.
c. Adanya
transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degenerative
d. Adanya
transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penangan khusus
e. Makin
jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk.
B. Tujuan
Untuk mengetahui definisi “Paradigma
Sehat Menurut BPJS”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Paradigma
Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau
cara kita melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi, serta memilih tindakan atas
fenomena yang ada. Paradigma merupakan suatu diagram atau kerangka berfikir
yang menjelaskan suatu fenomena. Mengandung berbagai konsep yang terkait dengan
fokus keilmuannya.
(Konsep Dasar Keperawatan. Oleh Ns. Asmadi,
S.Kep )
Beberapa pengertian dari
Paradigma :
1.
Paradigma
adalah hubungan teori-teori yangmembentuk susunan yang mengukur teori itu
berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu
diselidiki. ( Depkes RI, 1980 )
2.
Paradigma
adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap
kenyataan. ( Fegurson )
3.
Menurut Thomas
Kuhn (1979) paradigma sebagai model, pola atau pandangan dunia yang dilandasi
pada dua karakteristik yaitu penampilan dari kelompok yang menunjukkan
keberadaannya terhadap sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk penyelesaian
masalah dalam kelompoknya.
Berdasarkan
pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Paradigma Kesehatan adalah
suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam
bidang kesehatan.
B.
Definisi Sehat
Menurut WHO (World Heath Organisatin) definisi sehat
merupakan suatu keadaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang
merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
“ Health is a state of complete physical, mental, and social well – being and not merely the absence of diseases or infirmity “
“ Health is a state of complete physical, mental, and social well – being and not merely the absence of diseases or infirmity “
Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang
merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:
1.
Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan
komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang
berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian
rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak,
gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
2.
Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat
jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat
terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.
Atribut seorang insan
yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:
a. Selalu
merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan
terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada
tanda-tanda konflik kejiwaan.
b. Dapat
bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan
marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
c. Dapat
mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci
serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.
3.
Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan
sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung
pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti
yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan
aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan
masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai
kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
4.
Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen
tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun
informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman
rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang
dinamis dan tidak monoton.
Keempat komponen ini dikenal sebagai
sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis
dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.
C.
Definisi
BPJS
BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Nasional ) adalah
:
(
menurut UU No. 40 Tahun 2004 ) tentang sistem jaminan sosial Nasional, Jaminan
Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh
rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
D.
Paradigma
sehat dalam BPJS
Paradigma sehat menurut BPJS merupakan cara pandang,
pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik. Cara
pandang ini menekankan pada melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh
banyak faktor yang bersifat lintas sektor. Upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya panyembuhan
orang sakit atau pemulihan kesehatan. Dengan diterapkannya paradigma ini,
diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga
kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
BAB III
PENUTUP
Paradigma
sehat menurut BPJS adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan
kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi
banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan
pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada
upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.
Dasar
Pemikiran Paradigma Hidup sehat adalah hak asasi manusia, artinya sehat
merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam diri manusia yang perlu
dipertahankan dan dipelihara. Sehat merupakan suatu investasi untuk kehidupan
yang produktif. Sehat bukanlah hal yang konsumtif, melainkan prasyarat agar
hidup kita menjadi berarti, sejahtera dan bahagia.
Faktor
yang mendorong perlu adanya paradigma sehat :
a. Pelayanan
kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif.
b. Konsep
sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan unsur sehat
produktif sosial ekonomis.
c. Adanya
transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degenerative
d. Adanya
transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penangan khusus
e. Makin
jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar